Tampilkan postingan dengan label copy paste. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label copy paste. Tampilkan semua postingan

Kamis, 15 Desember 2011

Tuhan, Aku Terlalu Banyak Dosa

Pejam celik. Pejam celik. Mata tidak juga bisa ditutup. Memerhatikan segenap ruang bilik. Terpana pada jam di dinding. Sepantas jarum saat akhirnya pasti berhenti. Tatkala,manusia pasti akan toleh ke belakang. Memikirkan tiap detik yang berlalu. Muhasabah.

Dalam suka duka, mengenang dosa-dosa semalam. Hadir rasa kesal dan kesedihan mula melanda diri. Bila rasa bersalah hadir, rasa kehambaan juga turut hadir. Mencari Tuhan, mengingati Tuhan, menyebut-nyebut nama-Nya. Menghadirkan rasa bertuhan agar menyentap sanubari.
"Ya Allah,hamba-Mu ini rasa berdosa. Terlalu. Terlalu banyak dosa."
Maka berderailah air mata. Tidak tertahan-tahan lagi. Pada tangisan ia kembali kepada fitrah insani, mencari Tuhan tatkala rasa bersalah. Terlukis kerinduan hadir dari hati yang dihimpit perasaan ingin dibelai Tuhan.
Oh Tuhan.

Aku manusia biasa. 
Aku bukan malaikat. 
Manusia itu sering lupa dan leka. 
Gembira dengan kesenangan, sedih dengan kesusahan. 
Kiranya aku fikirkan aku sudah cukup bahagia. 
Tapi adakah aku tenang? 
Hari-hariku bukan lagi mentaddabur bacaan Al-Quran. 
Solatku kini bukan lagi khusyuk. 
Hatiku tidak lagi dijamu dengan roh usrah, tazkirah dan ceramah setiap hari. 
Aku lalai di sini.
Di sini. 
Di celah kesibukan.

Tapi aku bukan manusia jahat. 
Tidak pernah sesekali ku teguk minuman syaitan. 
Tidak pernah ku menjejakkan kakiku ke tempat maksiat. 
Aku tidak menyentuh yang bukan halal untukku. 
Aku hanya manusia biasa. 
Aku menunaikan sembahyang. 
Aku berpuasa di bulan Ramadan. 
Aku manusia biasa!

Tapi, kurasakan kini ibadahku seakan-akan tiada roh.
Tiada rasa haya' kepada-Mu! Tiada rasa takut kepada-Mu!
Di manakah semangat itu menghilang?
Di manakah air mata yang sering mengiringi bacaan doa?

Hatiku tidak dapat merasai kenikmatan doa. 
Aku jadi takut. 
Pelbagai perkara bermain di fikiranku. "Ya Allah gelapnya hati hambaMu ini!". 
Hati meronta-ronta, lepaskanlah aku! 
Lepaskan aku daripada perasaan ini. 
Diri seakan-akan terasa sangat jauh daripada-Mu.

Hati manusia ibarat besi. 
Setiap dosa yang dilakukan akan melekatlah karat padanya. 
Tapi karat itu boleh di cuci dengan solat dan doa. 
Namun lama kelamaan jika karat itu tidak dibersihkan, akan semakin besarlah ia, dan semakin sukarlah untuk dibersihkan . 
Maka semakin hitam dan gelaplah hati kita. Ketika ini setiap dosa yang dilakukan tiada lagi dirasakan dosa bagi dirinya.


Astaghfirullah. Astaghfirullah. Astaghfirullah.
"Ketahuilah dengan mengingati Allah, hati akan menjadi tenang". (Surah Al-Ra'd 13:28)
Ku ulang-ulang. 
Ku panggil-panggil nama-Mu. 
Ku sebut-sebut nama-Mu. 
Kembalikanlah aku semula. 
Usah Kau palingkan aku setelah Kau beri hidayah petunjuk-Mu. 
Aku ini lemah Ya Allah. 
Kau peganglah hatiku, tautkanlah hatiku di jalan ini. 
Aku ingin tenang dalam mencari keredhaan-Mu di setiap perjalanan hidup ini.

Allah.
Aku tersedar. 
Aku tersentap. 
Kenapa aku mau jadi orang biasa-biasa? 
Kenapa tidak ingin menjadi yang lebih baik? 
Tidak berbuat dosa tidak bermakna aku sempurna. 
Tidak minum arak tidak bermakna aku terlepas dari melakukan dosa-dosa kecil. 
Sembahyang 5 waktu tidak bermakna aku sempurna.

Bagaimana dengan dosa-dosa kecil?
Aku lalai. Aku lalai! Aku lalai Ya Allah! 
Terima kasih ya Allah kerana menyedarkan aku. 
Terima kasih atas hidayah-Mu. 
Ku panjatkan segala doa kepada-Mu.
"Zikir itu, penghias hati, tasbih menghias lidah. Beruntungnya hati bila masa menguasai, bermegahlah lidah, dengan ucapan sering memuji Allah SWT"

Wahai Tuhan yang Maha Mendengar, kepada siapa hamba mahu mengadu, sekiranya bukan kepada-Mu? Kepada siapa lagi hendak hamba menagih simpati, jika tidak kepada-Mu? Kepada siapa untuk hamba pinta kekuatan, ketika seluruh daya seperti dicabut daripada tubuhku?

Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui. Tegarkanlah, pasakkan jiwa ini untuk berada pada jalan-Mu untuk selamanya. Jangan sekali-kali Kau biar diri ini tandus dimamah kefuturan. Menjauh dari-Mu, meminggir dari-Mu dan melupakan-Mu. Kuatkan hati ini wahai Tuhan. Kerana tiada siapa tahu kehidupan hamba-Mu ini nanti akhirnya melainkan hanya Engkau. Amin ya Rabb.


----------

You want to kill yourself? Think about it first.

So you want to kill yourself ? Because no one cares about you. 

Your family hates you. Right? No. Your parents walking in your room in the morning to only find a dead body. They’ll try their hardest to not think negative, and to just think that you’re fooling around. Then they’ll start shaking you.
Why aren’t you breathing? They’ll be broken. Tears. Many tears. More tears than you ever shed. 
Was it them? Were they the reason you did this? More tears. Pain. Every day. Every night. Every single second of every day. Guilt. More guilt. 

What about your bestfriends? They’re not going to care. Right? No. What’s the first thing that will go through their mind when your principal comes in and tells the class that you’re not alive. While your bestfriend sits there in tears. 

That girl that you’d smile at but never talk to? She’s now crying. 
The boy who used to kick you under the table just to annoy you? He’ll be shocked. He’ll be devastated. He’ll blame himself. 

What about your teacher? Thoughts crossing her mind. She’ll question if you did it because she didn’t make school comfortable enough for you. Pain. Devastation. All in one. 

Who organises your funeral? Who has to go through your stuff? Clothes? Notes? Those few older girls who used to give you daggers at school? They’ll feel regret. They’ll blame themselves. 

See, if you killed yourself today, you’ll never know what might of happened tomorrow. 
You’ll never know because you’re dead. Plain dead. Not breathing. Not alive. Just dead. Your family hates themselves for it. Your bestfriend then falls into depression. Tears. Tears. More tears than a river.

All because you killed yourself because you thought noone would care. Right? 
You are loved. By many. 

Someone right now is thinking of you. And right now, I’m thinking about anyone who has thought or is considering suicide. You are beautiful. No matter if you’re black, white, homo-sexual, tall, short, overweight or anorexic. You are beautiful. 

You want to kill yourself? Think about it first. 
There’s no coming back. And I promise, if you do it, you are not only hurting yourself, you are hurting many. 

You are creating more tears than you led yourself to. You are making everyone miserable and making them all feel guilt and pain. Never will they feel whole like they used to when they had you. You are beautiful. And you are never ever alone.




copas : http://tumblr.ihatequotes.net/post/14215948097/suicide

Kamis, 08 Desember 2011

Dosa Menghapus Amal

Jangan pernah menganggap remeh dosa-dosa yang kita lakukan. 
Kadang ada dari kita yang menganggap karena kebaikan-kebaikan kita sudah banyak, seperti saum sunnah, shalat sunnah, sedekah, membaca A;l Quran, zikir dan sebagainya, maka membuat kita meremehkan dosa-dosa yang kadang kerap kali kita lakukan, seperti berdusta, membuka aurat, bermaksiat dan sebagainya.

Ketahuilah, bahwa semua amal kebaikan dan ibadah yang kita lakukan akan terhapus dan terbakar oleh dosa-dosa yang kita lakukan tersebut. Dan ketahuilah, jika seseorang menganggap remeh suatu dosa, maka berarti dia telah terpedaya oleh syaitan, walaupun orang itu telah banyak beramal.

Allah Swt memberikan contoh tentang orang yang telah mengumpulkan banyak kebaikan dan atau amal ibadah akan tetapi nanti di akhirat, amalan kebaikan yang diandalkannya tidak dapat banyak bermanfaat, dalam firmanNya sebagai berikut : “Apakah ada salah seorang di antaramu yang ingin mempunyai kebun kurma dan anggur yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; dia mempunyai dalam kebun itu segala macam buah-buahan, kemudian datanglah masa tua pada orang itu sedang dia mempunyai keturunan yang masih kecil-kecil. Maka kebun itu ditiup angin keras yang mengandung api, lalu terbakarlah. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada kamu supaya kamu memikirkannya.” (QS. Al Baqarah {2} 266).



Ibnu Abbas ra ketika menjelaskan ayat di atas, beliau mengilustrasikan dengan orang kaya yang beramal karena taat kepada Allah, kemudian Allah mengutus setan padanya, lalu orang itu melakukan banyak kemaksiatan sehingga amal-amalnya terhapus (Tafsir Ibnu Katsir).

Janganlah sekali-kali kita meremehkan dosa karena kita menganggap sudah mempunyai amal kebaikan yang banyak. Ketahuilah bahwa belum tentu amal kebaikan yang kita kerjakan dihitung sebagai amal shaleh di sisi Allah, apakah karena kita tidak ikhlas atau tidak sesuai dengan yang dicontohkan Rasulullah Saw. Selain itu, amal kebaikan juga akan dapat terhapus dengan kemaksiatan-kemaksiatan.

Tsauban ra meriwayatkan sebuah hadits yang dapat membuat orang-orang shalih susah tidur dan selalu mengkhawatirkan amal-amal mereka. Tsauban ra berkata, Nabi Saw bersabda, ”Aku benar-benar melihat diantara umatku pada hari Kiamat nanti, ada yang datang dengan membawa kebaikan sebesar gunung di Tihamah yang putih, lalu Allah menjadikannya seperti kapas berterbangan, Tsauban bertanya, Ya Rasulullah, jelaskan kepada kami siapa mereka itu agar kami tidak seperti mereka sementara kami tidak mengetahui!, Beliau bersabda, Mereka adalah saudara-saudara kalian dan sebangsa dengan kalian, mereka juga bangun malam seperti kalian, akan tetapi apabila mendapat kesempatan untuk berbuat dosa, mereka melakukannya” (HR. Ibnu Majah, disahihkan oleh Syaikh Al-Bany dalam silsilatul Ahaadits Shahihah No,505)

Sekarang coba tanyakan dengan jujur pada diri kita sendiri, apakah selama ini kita rajin beribadah tapi masih tetap maksiat dan kerap kali masih melakukan perbuatan dosa? Jika iya, sadarlah segera, bertaobatlah selagi masih ada waktu. Kita tidak pernah tahu kapan kematian akan mendatangi kita. Aapakah kita tidak merasa takut, bila ternyata pada saat kematian mendatangi kita, kita masih berlumur dosa dan belum bertobat, apakah kita tidak merasa takut, bahwa segala amal kebaikan dan amal ibadah yang kita lakukan terhapus oleh semua dosa dan maksiat yan gmasih terus kita lakukan? Mari kita segera bertobat, sebelum terlambat.


Sumber : Dewi Yana

Takdir Allah

Setiap bencana yang menimpa di bumi 
dan yang menimpa dirimu sendiri, 
semuanya telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfudz) 
sebelum Kami mewujudkannya. 
Sungguh, yang demikian itu mudah bagi ALLAH.
Supaya kamu tidak bersedih hati 
terhadap apa yang luput dari kamu, 
dan tidak pula terlalu gembira
 terhadap apa diberikan-Nya kepadamu. 
Dan ALLAH tidak menyukai 
setiap orang yang sombong dan membanggakan diri.

(QS. Al Hadid 22-23)


Senin, 21 November 2011

Event Wear Your Life (19 November 2011)

#WearYourlife adalah gerakan sosial yg dimulai secara online: bangkitkan kepedulian menjalani karir & kehidupan bermakna. dicetuskan oleh @ReneCC dan @pramaditia .

berikut ini adalah kata-kata mutiara dari acara tersebut yang diselenggarakan tanggal 19 November 2011 di @Amerika , Pasific Place :
  1. Republik ini perlu lebih banyak org2 yg pegang hati nurani secara radikal -surat @aniesbaswedan
  2. Para UKM tidak bisa menggunakan internet, tapi kita bisa. Kita harus bantu mereka -@andysjarif
  3. Berilah kaki pada mimpimu, sehingga ia bisa menginjak bumi & berlari, nggak cuma di awang-awang. -@pasarsapi
  4. Urusan kita adalah soal turun tangan atau lipat tangan dan Saya akan terus hadir, saya tidak pernah pulang, saya akan terus bersama saudara2 sebangsa. -surat @aniesbaswedan
  5. Karena, Berbagi itu kebutuhan, bukan kewajiban.. - @ridwankamil
  6. Seluruh umat manusia diberi waktu yang sama, 24 jam. Yang membedakan adalah bagaimana mengisinya -@pasarsapi
  7. Stop ribut di twitter, mari beraksi !! -@iwetramadhan
  8. Langkah kecil, sesedikit apapun, kita bisa menyusun bangsa kita menjadi lebih baik. -@HHardono

Yuk, mulai sekarang, berhenti mengeluh , jalani dan nikmati hidup anda , bersyukur pada segala hal yang Allah berikan pada kita. Tetaplah berusaha &berdoa dengan maksimal! -@bahjaa

My Career is better than your Holiday!!

So, I'm wearing #wearyourlife today (Monday -the day that make some people scream out. hehe) , with red long shirt. Red and White. Yeay.

I love mylife, and Indonesia also!

Sabtu, 12 November 2011

WONDERS OF SCIENCE

1 x 8 + 1 = 9
12 x 8 + 2 = 98
123 x 8 + 3 = 987
1234 x 8 + 4 = 9876
12345 x 8 + 5 = 98765
123456 x 8 + 6 = 987654
1234567 x 8 + 7 = 9876543
12345678 x 8 + 8 = 98765432
123456789 x 8 + 9 = 987654321

1 x 9 + 2 = 11
12 x 9 + 3 = 111
123 x 9 + 4 = 1111
1234 x 9 + 5 = 11111
12345 x 9 + 6 = 111111
123456 x 9 + 7 = 1111111
1234567 x 9 + 8 = 11111111
12345678 x 9 + 9 = 111111111
123456789 x 9 +10 = 1111111111

9 x 9 + 7 = 88
98 x 9 + 6 = 888
987 x 9 + 5 = 8888
9876 x 9 + 4 = 88888
98765 x 9 + 3 = 888888
987654 x 9 + 2 = 8888888
9876543 x 9 + 1 = 88888888
98765432 x 9 + 0 = 888888888

Brilliant, isn't it?

And look at this symmetry:

1 x 1 = 1
11 x 11 = 121
111 x 111 = 12321
1111 x 1111 = 1234321
11111 x 11111 = 123454321
111111 x 111111 = 12345654321
1111111 x 1111111 = 1234567654321
11111111 x 11111111 = 123456787654321
111111111 x 111111111 = 12345678987654321

Now, take a look at this...

If:
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z
(Is represented as...)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26.

If:
H-A-R-D-W-O- R- K
8+1+18+4+23+ 15+18+11 = 98%

And:
K-N-O-W-L-E- D-G-E
11+14+15+23+ 12+5+4+7+ 5 = 96%

But:
A-T-T-I-T-U- D-E
1+20+20+9+20+ 21+4+5 = 100%

Then:
L-O-V-E-O-F-G-O-D
12+15+22+5+15+ 6+7+15+4 = 101%

Therefore, one can conclude with mathematical certainty that:
While Hard Work and Knowledge will get you close, and Attitude will
get you there, It's the Love of God that will put you over the top!


*lagi-lagi ada keajaiban di angka kesukaan, 101. ♥

Kisah Cinta Sejati Ali bin Abi Thalib RA dan Fathimah Az-Zahra RA

Sungguh beruntung bila diantara kita ada yang bisa mengikuti jejak cinta dari seorang Ali bin Abi Thalib RA dan istrinya Fathimah Az-Zahra RA. Karena keduanya adalah sosok yang memiliki cinta sejati yang mumpuni. Saling mengisi dan percaya dalam mengarungi bahtera kehidupan. Saling menenguhkan keimanan masing-masing kepada Allah SWT. Dan untuk lebih jelasnya, mari kita ikuti kisah singkat tentang cinta sejati mereka:


Ada rahasia terdalam di hati ‘Ali yang tak dikisahkannya pada siapapun. Fathimah, karib kecilnya, puteri tersayang dari Sang Nabi yang adalah sepupunya itu, sungguh memesonanya. Kesantunannya, ibadahnya, kecekatan kerjanya, parasnya. Lihatlah gadis itu pada suatu hari ketika ayahnya pulang dengan luka memercik darah dan kepala yang dilumur isi perut unta. Ia bersihkan hati-hati, ia seka dengan penuh cinta. Ia bakar perca, ia tempelkan ke luka untuk menghentikan darah ayahnya. Semuanya dilakukan dengan mata gerimis dan hati menangis. Muhammad ibn ’Abdullah Sang Tepercaya tak layak diperlakukan demikian oleh kaumnya! Maka gadis cilik itu bangkit. Gagah ia berjalan menuju Ka’bah. Di sana, para pemuka Quraisy yang semula saling tertawa membanggakan tindakannya pada Sang Nabi tiba-tiba dicekam diam. Fathimah menghardik mereka dan seolah waktu berhenti, tak memberi mulut-mulut jalang itu kesempatan untuk menimpali.

Ali tak tahu apakah rasa itu bisa disebut cinta.
Tapi, ia memang tersentak ketika suatu hari mendengar kabar yang mengejutkan. Fathimah dilamar seorang lelaki yang paling akrab dan paling dekat kedudukannya dengan Sang Nabi. Lelaki yang membela Islam dengan harta dan jiwa sejak awal-awal risalah. Lelaki yang iman dan akhlaqnya tak diragukan; Abu Bakar Ash Shiddiq, Radhiyallaahu ’Anhu.


”Allah mengujiku rupanya”, begitu batin ’Ali. Ia merasa diuji karena merasa apalah ia dibanding Abu Bakar. Kedudukan di sisi Nabi? Abu Bakar lebih utama, mungkin justru karena ia bukan kerabat dekat Nabi seperti ’Ali, namun keimanan dan pembelaannya pada Allah dan Rasul-Nya tak tertandingi. Lihatlah bagaimana Abu Bakar menjadi kawan perjalanan Nabi dalam hijrah sementara ’Ali bertugas menggantikan beliau untuk menanti maut di ranjangnya.

Lihatlah juga bagaimana Abu Bakar berda’wah. Lihatlah berapa banyak tokoh bangsawan dan saudagar Makkah yang masuk Islam karena sentuhan Abu Bakar; ’Utsman, ’Abdurrahman ibn ’Auf, Thalhah, Zubair, Sa’d ibn Abi Waqqash, Mush’ab. Ini yang tak mungkin dilakukan kanak-kanak kurang pergaulan seperti ’Ali.

Lihatlah berapa banyak budak Muslim yang dibebaskan dan para faqir yang dibela Abu Bakar; Bilal, Khabbab, keluarga Yassir, ’Abdullah ibn Mas’ud. Dan siapa budak yang dibebaskan ’Ali? Dari sisi finansial, Abu Bakar sang saudagar, insya Allah lebih bisa membahagiakan Fathimah.

Ali hanya pemuda miskin dari keluarga miskin. ”Inilah persaudaraan dan cinta”, gumam ’Ali. ”Aku mengutamakan Abu Bakar atas diriku, aku mengutamakan kebahagiaan Fathimah atas cintaku”

Cinta tak pernah meminta untuk menanti. Ia mengambil kesempatan atau mempersilahkan. Ia adalah keberanian atau pengorbanan.

Beberapa waktu berlalu, ternyata Allah menumbuhkan kembali tunas harap di hatinya yang sempat layu. Lamaran Abu Bakar ditolak. Dan ’Ali terus menjaga semangatnya untuk mempersiapkan diri. Namun, ujian itu rupanya belum berakhir. Setelah Abu Bakar mundur, datanglah melamar Fathimah seorang laki-laki lain yang gagah dan perkasa, seorang lelaki yang sejak masuk Islamnya membuat kaum Muslimin berani tegak mengangkat muka, seorang laki-laki yang membuat syaithan berlari takut dan musuh- musuh Allah bertekuk lutut.

Umar ibn Al-Khaththab. Ya, Al-Faruq, sang pemisah kebenaran dan kebathilan itu juga datang melamar Fathimah. ’Umar memang masuk Islam belakangan, sekitar 3 tahun setelah ’Ali dan Abu Bakar. Tapi siapa yang menyangsikan ketulusannya? Siapa yang menyangsikan kecerdasannya untuk mengejar pemahaman? Siapa yang menyangsikan semua pembelaan dahsyat yang hanya ’Umar dan Hamzah yang mampu memberikannya pada kaum muslimin? Dan lebih dari itu, ’Ali mendengar sendiri betapa seringnya Nabi berkata, ”Aku datang bersama Abu Bakar dan ’Umar, aku keluar bersama Abu Bakar dan ’Umar, aku masuk bersama Abu Bakar dan ’Umar.”

Betapa tinggi kedudukannya di sisi Rasul, di sisi ayah Fathimah. Lalu coba bandingkan bagaimana dia berhijrah dan bagaimana ’Umar melakukannya. ’Ali menyusul sang Nabi dengan sembunyi-sembunyi, dalam kejaran musuh yang frustasi karena tak menemukan beliau Shallallaahu ’Alaihi wa Sallam. Maka ia hanya berani berjalan di kelam malam. Selebihnya, di siang hari dia mencari bayang-bayang gundukan bukit pasir. Menanti dan bersembunyi. ’Umar telah berangkat sebelumnya. Ia thawaf tujuh kali, lalu naik ke atas Ka’bah. ”Wahai Quraisy”, katanya. ”Hari ini putera Al-Khaththab akan berhijrah. Barangsiapa yang ingin isterinya menjanda, anaknya menjadi yatim, atau ibunya berkabung tanpa henti, silakan hadang ’Umar di balik bukit ini!” ’Umar adalah lelaki pemberani. ’Ali, sekali lagi sadar. Dinilai dari semua segi dalam pandangan orang banyak, dia pemuda yang belum siap menikah. Apalagi menikahi Fathimah binti Rasulullah! Tidak. ’Umar jauh lebih layak. Dan ’Ali pun ridha.

Cinta tak pernah meminta untuk menanti. Ia mengambil kesempatan. Itulah keberanian. Atau mempersilakan. Yang ini pengorbanan. Maka ’Ali bingung ketika kabar itu meruyak. Lamaran ’Umar juga ditolak.

Menantu macam apa kiranya yang dikehendaki Nabi? Yang seperti ’Utsman sang miliarderkah yang telah menikahi Ruqayyah binti Rasulullah? Yang seperti Abul ’Ash ibn Rabi’kah, saudagar Quraisy itu, suami Zainab binti Rasulillah? Ah, dua menantu Rasulullah itu sungguh membuatnya hilang kepercayaan diri. Di antara Muhajirin hanya ’Abdurrahman ibn ’Auf yang setara dengan mereka. Atau justru Nabi ingin mengambil menantu dari Anshar untuk mengeratkan kekerabatan dengan mereka? Sa’d ibn Mu’adzkah, sang pemimpin Aus yang tampan dan elegan itu? Atau Sa’d ibn ’Ubaidah, pemimpin Khazraj yang lincah penuh semangat itu?

”Mengapa bukan engkau yang mencoba kawan?”, kalimat teman-teman Ansharnya itu membangunkan lamunan. ”Mengapa engkau tak mencoba melamar Fathimah? Aku punya firasat, engkaulah yang ditunggu-tunggu Baginda Nabi.. ” ”Aku?”, tanyanya tak yakin.”Ya. Engkau wahai saudaraku!” ”Aku hanya pemuda miskin. Apa yang bisa kuandalkan?” ”Kami di belakangmu, kawan! Semoga Allah menolongmu!”

’Ali pun menghadap Sang Nabi. Maka dengan memberanikan diri, disampaikannya keinginannya untuk menikahi Fathimah. Ya, menikahi. Ia tahu, secara ekonomi tak ada yang menjanjikan pada dirinya. Hanya ada satu set baju besi disana ditambah persediaan tepung kasar untuk makannya. Tapi meminta waktu dua atau tiga tahun untuk bersiap-siap? Itu memalukan! Meminta Fathimah menantikannya di batas waktu hingga ia siap? Itu sangat kekanakan. Usianya telah berkepala dua sekarang. ”Engkau pemuda sejati wahai ’Ali!”, begitu nuraninya mengingatkan. Pemuda yang siap bertanggungjawab atas cintanya. Pemuda yang siap memikul resiko atas pilihan-pilihannya. Pemuda yang yakin bahwa Allah Maha Kaya.

Lamarannya berjawab, ”Ahlan wa sahlan!” Kata itu meluncur tenang bersama senyum Sang Nabi. Dan ia pun bingung. Apa maksudnya? Ucapan selamat datang itu sulit untuk bisa dikatakan sebagai isyarat penerimaan atau penolakan. Ah, mungkin Nabi pun bingung untuk menjawab. Mungkin tidak sekarang. Tapi ia siap ditolak, itu resiko. Dan kejelasan jauh lebih ringan daripada menanggung beban tanya yang tak kunjung berjawab. Apalagi menyimpannya dalam hati sebagai bahtera tanpa pelabuhan. Ah, itu menyakitkan. ”Bagaimana jawab Nabi kawan? Bagaimana lamaranmu? ”Entahlah…” “Apa maksudmu?” “Menurut kalian apakah ’”Ahlan wa Sahlan” berarti sebuah jawaban!” ”Dasar tolol! Tolol!”, kata mereka, ”Eh, maaf kawan. Maksud kami satu saja sudah cukup dan kau mendapatkan dua! Ahlan saja sudah berarti ya. Sahlan juga. Dan kau mendapatkanAhlan wa Sahlan kawan! Dua-duanya berarti ya !” Dan ’Ali pun menikahi Fathimah. Dengan menggadaikan baju besinya. Dengan rumah yang semula ingin disumbangkan ke kawan-kawannya tapi Nabi berkeras agar ia membayar cicilannya. Itu hutang. Dengan keberanian untuk mengorbankan cintanya bagi Abu Bakar, ’Umar, dan Fathimah. Dengan keberanian untuk menikah. Sekarang, bukan janji-janji dan nanti-nanti.

Ali adalah gentleman sejati. Tidak heran kalau pemuda Arab memiliki yel, “Laa fatan illa ‘Aliyyan! Tak ada pemuda kecuali Ali!” 

Inilah jalan cinta para pejuang. Jalan yang mempertemukan cinta dan semua perasaan dengan tanggung jawab. Dan di sini, cinta tak pernah meminta untuk menanti. Seperti ’Ali. Ia mempersilakan. Atau mengambil kesempatan. Yang pertama adalah pengorbanan. Yang kedua adalah keberanian.

Dan ternyata tak kurang juga yang dilakukan oleh Putri Sang Nabi, dalam suatu riwayat dikisahkan bahwa suatu hari (setelah mereka menikah) Fathimah berkata kepada ‘Ali, “Maafkan aku, karena sebelum menikah denganmu, aku pernah satu kali jatuh cinta pada seorang pemuda ” ‘Ali terkejut dan berkata, “kalau begitu mengapa engkau mau menikah denganku? dan siapakah pemuda itu?” Sambil tersenyum Fathimah pun berkata; “Ya, karena pemuda itu adalah dirimu”

Kemudian Nabi SAW bersabda: “ Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla memerintahkan aku untuk menikahkan Fathimah puteri Khadijah dengan Ali bin Abi Thalib, maka saksikanlah sesungguhnya aku telah menikahkannya dengan maskawin empat ratus Fidhdhah (dalam nilai perak), dan Ali ridha (menerima) mahar tersebut”

Kemudian Rasulullah SAW. mendoakan keduanya: “Semoga Allah mengumpulkan kesempurnaan kalian berdua, membahagiakan kesungguhan kalian berdua, memberkahi kalian berdua, dan mengeluarkan dari kalian berdua kebajikan yang banyak”

[Disadur dari: kitab Ar-Riyadh An-Nadhrah 2:183, bab 4]

Jumat, 28 Oktober 2011

Peringati Sumpah Pemuda sembari melihat oposisi Jupiter

Sekilas tentang Sumpah Pemuda

28 Oktober 1928.
Rumusan Sumpah Pemuda ditulis Moehammad Yamin pada sebuah kertas ketika Mr. Sunario, sebagai utusan kepanduan tengah berpidato pada sesi terakhir kongres. Sumpah tersebut awalnya dibacakan oleh Soegondo dan kemudian dijelaskan panjang-lebar oleh Yamin.



Namun,,
Benarkah kita Bertumpah darah satu ? 
Apa iya kita sebagai bangsa sudah bersatu ?
Selama ini, benarkah kita sudah menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia ? 


Apa sebenarnya arti nasionalisme ?
Di mana ia bersembunyi ?

Ada apa dengan bangsa Indonesia ?
Mengapa kita begitu mudah tersulut emosi ?
Mengapa kita gampang sekali terpecah belah ?


Cek lagi diri kita masing-masing, wahai pemuda-pemudi..
Sudah sejauh apa kontribusi kita pada negara..
Negara ini mungkin belum mampu memberikan hak rakyatnya,
tapi aku percaya suatu saat nanti Indonesia akan mampu menyejahterakan rakyatnya..
Maka Pemuda, ini waktu kita !
Ayo kita arahkan Indonesia menjadi lebih baik !
Jangan Pernah ragu akan kejayaan bangsa ini, karena Indonesia butuh kita !


Sedikit pengetahuan tentang Oposisi Jupiter 28 Oktober 2011.

Warga Indonesia, bersiap-siaplah menanti purnama Jupiter yang akan terjadi pada Jumat (28/10/2011).
 
Oposisi adalah kondisi di mana Jupiter berada pada jarak yang paling dekat dengan Bumi. Jarak Bumi-Jupiter saat oposisi adalah 629 juta km, sekitar 300 juta km lebih dekat dari jarak terjauh yang bisa dicapai.

Pada saat oposisi, Matahari-Bumi-Jupiter ada pada satu garis lurus. Seperti layaknya Bulan Purnama, pada saat oposisi atau purnamanya Jupiter juga akan tampak bulat penuh. Ini memungkinkan Jupiter untuk bersinar lebih terang dari biasanya. Magnitud Jupiter menunjukkan kecerlangan planet itu jika dilihat dari Bumi.


----------
Indonesia harusnya berbangga akan seluruh nikmat dari Allah.
Pertepatan waktu ini adalah takdir, bukan suatu kebetulan..
Fenomena ini membuatku semakin yakin bahwa Indonesia memang bukan negara biasa.
Kita pasti bisa menjadi negara maju dan memimpin.
Aku percaya, Kamu?

Rabu, 21 September 2011

Kutipan Menarik dari Drama Korea “You’re Beautiful”

The sweet words come from...

Go Mi Nam
  • “Aku bisa melihat bintang spesial itu sekarang”
  • “Jangan terus berpegang pada aku lagi karena aku tidak ingin menyakitimu lagi ..”
  • “Bintang, aku menangis dalam kegelapan. Apa yang harus aku lakukan?”
  • “Namun, kamu tidak bisa memaksa dia untuk mencintai kamu ..”
  • “Aku berharap bahwa dunia bisa diam jadi aku bisa membuat hatiku yakin dan mendengar itu semua dengan benar.”


Hwang TaeKyung
  • “Sepatu mereka harus sesuai untuk dia yang menjadi Cinderella ..”
  • “Tolong, jangan berdiri di tempat yang tidak bisa aku melihat!”
  • “Aku akan terus mengatakan padamu, jadi dengarkan baik setiap hari. Aku mencintaimu. “
  • “Kamu tidak bisa mendengarnya karena aku hanya berteriak itu di dalam hati saya.”


Jeremy
  • “Dunia ini bulat, jadi tidak peduli seberapa jauh Anda pergi, sama seperti bus sihir, Anda segera akan kembali ke tempat di mana Anda berada.”
  • “Menyukai seseorang tidak berdosa.”



Kang Shin woo
  • “Kamu sudah disana, hanya satu langkah ke depan ..”
  • “Aku benar-benar tidak ingin melihat kamu menangis lagi.”


Others
  • “Membiarkan orang yang anda cintai pergi bukanlah cinta.” -MoHwaRan
  • “Anda yang terakhir sehingga Anda yang paling aman ..” -Manager Ma

Jumat, 09 September 2011

Allah Mengetahui Semua Rahasia Hati

Sifat yang paling mendasar dari orang-orang kafir adalah ketidakikhlasan mereka. 
Mereka tidak ikhlas kepada Allah, orang lain, dan bahkan kepada diri mereka sendiri. Meski mereka berlaku hangat ketika berhadapan dengan orang lain demi kepentingan mereka, pada saat yang sama mereka merasa benci atau cemburu kepadanya. Masalahnya, ketidakikhlasan itu terdapat pada diri mereka sendiri. Meskipun mereka menyaksikan kesalahan dan kejahatan dalam perbuatan mereka dengan jelas, mereka menyembunyikan kenyataan ini di alam bawah sadar mereka dan berbuat layaknya orang yang benar dan sempurna.

Ketidakikhlasan ini berasal dari anggapan bahwa tidak seorang pun mengetahui rahasia di dalam hati mereka, sehingga orang bersalah tersebut dapat berbuat layaknya mereka yang tidak bersalah meski telah melakukan dosa atau kesalahan. Sesungguhnya, mereka benar-benar tidak mengetahui apa yang dipikirkan orang lain dan mereka tidak pernah menyadari bahwa Allah mengetahui semua yang dipikirkan dan semua rahasia hati, termasuk pikiran alam bawah sadar yang mereka sendiri tidak mengetahuinya. Allah mencatat fakta ini pada ayat-ayat berikut.

"Dia mengetahui apa yang ada di langit dan di bumi, & mengetahui apa yang kamu rahasiakan dan apa yang kamu nyatakan. Dan Allah Maha Mengetahui segala isi hati.." (QS. At-Taghaabun : 4)

"Dan rahasiakanlah perkataanmu atau lahirkanlah; 
sesungguhnya Dia Maha Mengetahui segala isi hati. 
Apakah Allah Yang menciptakan itu tidak mengetahui (yang kamu lahirkan dan rahasiakan); dan Dia Maha halus lagi Maha Mengetahui?" (QS. Al-Mulk: 13-14)


Tidak seorang pun dapat berbicara tanpa sepengetahuan Allah. Allah mengetahui bukan hanya semua perkataan, melainkan semua pikiran orang, termasuk yang berada di alam bawah sadar, yang sebagiannya tidak mereka sadari. Hal ini ditekankan dalam ayat berikut.

"Tidaklah kamu perhatikan bahwa sesunggunya Allah mengetahui apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi? Tiada pembicaraan rahasia antara tiga orang, melainkan Dialah yang keempatnya. Dan tiada (pembicaraan antara) lima orang, melainkan Dia ada bersama mereka di mana pun mereka berada. Kemudian, Dia akan memberitakan kepada mereka pada hari kiamat apa yang telah mereka kerjakan. 
Sesungguhnya, Allah Maha Mengetahui segala sesuatu." (QS. Al-Mujaadilah: 7)



"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya." (QS. Qaaf: 16)


Dengan demikian, perilaku orang beriman haruslah benar-benar didasari keikhlasan dan kerendahan hati di hadapan Allah. Karena Allah Yang menciptakan dan mengetahui segala sesuatu, tidaklah mungkin kita berpura-pura di depan-Nya. Seseorang harus mengakui semua kelemahan, kesalahan, dan kekhilafannya, meninggalkan kemaksiatan dan kembali kepada Allah, serta meminta pertolongan dan ampunan-Nya.

Para rasul merupakan contoh terbaik dalam keikhlasan mereka kepada Allah. Nabi Ibrahim berdo'a kepada Allah, "Ya Tuhanku, perlihatkanlah padaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati." Allah berfirman, "Belum yakinkah kamu?" Ibrahim menjawab, "Aku telah meyakininya, akan tetapi agar hatiku tetap mantap (dengan imanku)." (al-Baqarah: 260)
Ini merupakan cara bagaimana orang beriman mengakui kelemahan mereka kepada Allah dan memohon ampunan dari-Nya. Hal yang sama terjadi ketika Allah memerintahkan kepada Nabi Musa, "Pergilah kamu kepada Fir'aun." Musa berkata, "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah membunuh seorang manusia dari golongan mereka, maka aku takut mereka akan membunuhku," (al-Qashash: 33) mohonlah pertolongan dan kekuatan dari Allah. Kejujuran para rasul ini menunjukkan bagaimana orang beriman harus bersikap.

Sebelum seseorang memahami kelemahan dan ketergantungannya kepada Allah, ia tidak dapat memiliki sifat-sifat seperti tabah, rendah hati, beriman, dan berani, karena "… manusia dijadikan bersifat lemah" (an-Nisaa`: 28) agar mengerti kelemahannya di hadapan Allah.

Karena itu, seseorang harus percaya dan berserah diri kepada Allah serta mengungkapkan kesalahan dan dosanya sebelum memohon ampunan.



Selasa, 06 September 2011

The Calling - wherever you will go

So lately, I've been wonderin
Who will be there to take my place
When I'm gone, you'll need love
To light the shadows on your face
If a great wave should fall
It would fall upon us all
And between the sand and stone
Could you make it on your own

[Chorus:]
If I could, then I would
I'll go wherever you will go
Way up high or down low
I'll go wherever you will go

And maybe, I'll find out
The way to make it back someday
To watch you, to guide you
Through the darkest of your days
If a great wave should fall
It would fall upon us all
Well I hope there's someone out there
Who can bring me back to you

[Chorus]

Runaway with my heart
Runaway with my hope
Runaway with my love

I know now, just quite how
My life and love might still go on
In your heart and your mind
I'll stay with you for all of time

[Chorus]

If I could turn back time
I'll go wherever you will go
If I could make you mine
I'll go wherever you will go

Selasa, 30 Agustus 2011

Lafaz Takbir Hari Raya


Allaahu Akbar... Allaahu Akbar... Allaahu Akbar....
La ilaa haillallaahu wallaahu Akbar...
Allaahu Akbar... Walillaahilhamd....

Allaahu Akbar Kabiirrow walhamdulillaahi Kasiirroo...
Wasubhaanallaahi bukrotaw wa asyiilla...

La ilaa haillallaahu wala na'budu illa iyyaa hu mukhlisyiina lahuddiina
Walahu karihal kaafiruun...

La ilaa haillallaahu wahdah...
Syodaqo wa'dah...
Wanasyoro 'abdah...
Wa-a-'azzajundahu wahazamal ahzaa ba wahdahh...

La ilaa haillaLLaahu wallaahu Akbar...
Allaahu Akbar... Walillaahilhamd....


    Pengertiannya

“Allah Maha Besar 3x.
Tiada Tuhan selain Allah, dan Allah Maha Besar.
Allah Maha Besar dan bagi Allah segala pujian (3x).
Allah Maha Besar lagi sempurna kebesaran-Nya.
Segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak .
Maha suci bagi Allah sepanjang pagi dan petang.
Tiada tuhan selain Allah dan tiadalah kami menyembah selain kepada-Nya dengan mengikhlaskan agama kepada-Nya meskipun dibenci oleh orang kafir.
Tiada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa, Yang Maha Benar akan segala janji-Nya, yang menolong hamba-Nya, yang memuliakan pengikut-Nya, dan yang mengusir semua musuh Nabi-Nya dengan sendiri-Nya.
Tiada tuhan selain Allah dan Allah Maha Besar.
Allah Maha Besar dan segala pujian hanya milik Allah..”

Pesan dari Ramadhan..

Aku lihat RAMADHAN dari kejauhan.. Lalu ku sapa ia, kutanya "hendak kemana?" 
Dgn lembut ia berkata, "Aku harus pergi, mungkin jauh & sangat lama. Tolong sampaikan pesanku kepada orang MUKMIN. Syawal akan tiba sebentar lagi. Ajaklah SABAR untuk menemani hari-hari dukanya. Peluklah ISTIQOMAH saat dia kelelahan dalam perjalanan taqwa. Bersandarlah pada TAWADHU saat kesombongan menyerang. Mintalah nasehat QUR'AN& SUNNAH disetiap masalah yang dihadapi.. Sampaikan pula salam & terima kasih untuknya karena telah menyambutku dengan sukacita. Kelak akan ku sambut ia di SYURGA dari pintu AR-RAYAN.."

"Ramadhan adalah keajaiban. Ajaib karna kehadirannya begitu bermakna. Ajaib karna 1bulan berpengaruh thdp 11bln lain.." -@bahjaa

Renungan di Penghujung Ramadhan..

Dlm hitungan hari,
Ramadhan segera meninggalkan kita.
Apa kita rela ditinggal olehnya tanpa secuilpun berkah yg kita peroleh?
Sadarkah kita, tahun depan kita belum tentu bs bertemu dengannya?!

Sahabat,
Ramadhan tahun ini,
bisa saja menjadi Ramadhan terakhir kita.
Mungkin esok adalah hari penutup usia kita.
Everything's possible, sahabat..

Maka sebelum ia meninggalkan kita,
buatlah Ramadhan kali ini berkesan..

Sehingga sekalipun ini Ramadhan terakhir,
kita tak akan menyesal,
karna tabungan amal puasa, tarawih, tadarus, bahkan zakat yang telah kita perbuat,
kelak akan menjelma menjadi pembela kita untuk memohon Ridho Allah..

Aaamiiin

Arti dari kalimat "Minal Aidin wal Faizin"

Hari raya Iedul Fitri adalah hari raya terbesar yang dirayakan hampir seluruh masyarakat Indonesia atau bahkan Dunia, di Indonesia perayaannya juga diikuti oleh umat non muslim. Umat non muslim juga acapkali mengikuti perayaan lebaran dengan menyediakan makanan bagi para tamu atau ikut bersilaturrahmi dari rumah-ke rumah atau sanak saudara. Singkatnya Iedul fitri menjadi hari raya bagi semua lapisan masyarakat tanpa membedakan suku, ras, agama, golongan, partai, dll.

Moment iedul fitri ini juga dimanfaatkan untuk saling memaafkan atas keslaahan yang telah diperbuat sepanjang tahun ini kepada sanak-saudara, temen jalan, temen-teman sekantor, ataupun bersama kolega bisnis.

Akan tetapi ada hal yang janggal menurut saya tapi mungkin menjadi sesuatu yang lumlah bagi masyarakat jamak. Yakni pemaknaan dan Penulisan “Minal ‘Aidin wal Faizin” yang tidak dimengerti maksud ataupun tujuan pengucapan kata-kata itu.

Kesalahan Penulisan
Pertama, kesalahan penulisan pada kata “Minal ‘Aidin wal Faizin” yang kadang ditulis seperti beberapa contoh dibawah ini, bahkan partai Islam seperti PKS juga seringkali salah menulis tulisan tersebut:

1. Minal ‘Aidin wal Faizin = Penulisan yang benar
2. Minal Aidin wal Faizin = Juga benar berdasar ejaan indonesia
3. Minal Aidzin wal Faidzin = Salah, karena penulisan “dz” berarti huruf “dzal” dalam abjad arab
4. Minal Aizin wal Faizin = Salah, karena pada kata “Aizin” seharusnya memakai huruf “dal” atau dilambangkan huruf “d” bukan “z”
5. Minal Aidin wal Faidin = Juga salah, karena penulisan kata “Faidin”, seharusnya memakai huruf “za” atau dilambangkan dengan huruf “z” bukan “dz” atau “d”

Mengapa hal ini perlu diperhatikan? Karena kesalahan penulisan abjad juga berarti makna yang salah. Seperti dalam bahasa inggris, antara Look dan Lock beda makna padahal cuman salah satu huruf bukan?

Kesalahan Pemahaman Makna
Kedua, kata-kata “Minal Aidin wal Faizin” acapkali didengar atau ditulis di media massa, di film, sinetron, acara halal-bihalal, atau ketika kita bertemu teman atau sudara. Akan tetapi banyak yang menyangka bahwa arti kata “Minal Aidin wal Faizin” adalah “Mohon Maaf Lahir Dan Batin” seperti yang sering kita dengar. Padahal sama sekali bukan.

Kata-kata “Minal Aidin wal Faizin” adalah penggalan sebuah doa dari doa yang lebih panjang yang diucapkan ketika kita selesai menunaikan ibadah puasa yakni : “Taqabbalallahu Minna Wa Minkum Wa Ja’alanallahu Minal ‘Aidin Wal Faizin” yang artinya “Semoga Allah menerima (amalan-amalan) yang telah aku dan kalian lakukan dan semoga Allah menjadikan kita termasuk (orang-orang) yang kembali (kepada fitrah) dan (mendapat) kemenangan”. Sehingga arti sesungguhnya dari “Minal Aidin wal Faizin” adalah “Semoga kita termasuk (orang-orang) yang kembali (kepada fitrah) dan (mendapat) kemenangan”.


Minggu, 21 Agustus 2011

Shuo Ai Wo[Say You Love Me] - Liang Yi Zhen (Mars OST)



My eyes no longer look to the other side of the horizon
I was the one who doesn't allow myself to fall in love
Nobody could hear me. This type of loneliness is the most pitiful
To once give so much love could be so lonely
Why can't you understand the freedom that I want?
It took only one word to let you leave me far behind
Don't let me think that at the end, happiness is broken
That during the loneliest time, one can never shed a tear



Say you love me, whisper it to me
For it's been so long that I have forgotten this kind of touching moment
Love is too difficult to comprehend and we still cannot understand
Which of those happiness and sorrow were real?

Say you love me, let the palm of your hands keep me warm
Even if you cannot prove how long you can love me for
I know how you wish to hide away, but I'm not asking for much
Can we go together to see the sky for this one last minute?
Can we go together to see the sky for the last time (for you to) love me
Say you love me..

Sabtu, 23 Juli 2011

Surat Kecil Untuk Tuhan (Surat Keke)

Tuhan...
Andai aku bisa kembali,
Aku tidak ingin ada tangisan didunia ini..

Tuhan...
Andai aku bisa kembali,
Aku harap tdk ada lagi hal yg sama terjadi padaku, 
Terjadi pada orag lain..

Tuhan...
Bolehkah aku menulis surat kecil untuk-Mu.

Tuhan...
Bolehkah aku memohon satu hal kecil untuk-Mu.Tuhan...

Biarkan aku dapat melihat dengan mataku,
Untuk memandang langit dan bulan setiap harinya..

Tuhan...
izinkanlah rambutku kembali tumbuh,
Agar aku bisa menjadi Wanita seutuhnya.

Tuhan...
Bolehkah aku tersenyum lebih lama Lagi,
Agar aku bisa memberikan kebahagiaan 
Kepada Ayah dan Sahabat-sahabatku.

Tuhan...
Berikanlah aku kekuatan untuk menjadi dewasa,
Agar aku bisa memberikan arti hidup 
Kepada siapapun yang mengenalku...

Tuhan...
Surat kecil-ku ini
Adalah surat terakhir dalam hidupku..

Andai aku bisa kembali...
Ke dunia yang Kau berikan padaku..

Rabu, 20 Juli 2011

Orang-orang yang dirindukan syurga

Orang yang dirindukan syurga:
1. Org yg beriman kepada Allah di hati di mulut dan langkahnya
2. Org yg menjauhi perkara2 yg tiada guna
3. Org yg menunaikan zakatnya
4. Org menjaga kemaluannya
5. Org yg memelihara amanah
6. Org yg penuhi janjinya
7. Org yg menjaga waktu n khusyuk setiap sholatnya.

Ikuti pencerahan-pencerahan lainnya di : "MENCARI JALAN KE SURGA"

Minggu, 03 Juli 2011

Musyawarah Wilayah II HMMI: Musyawarah Wilayah II HMMI

Himpunan Mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta
bermaksud mengadakan :

Seminar Ekonomi & Kongres Wilayah II Himpunan Mahasiswa Manajemen Indonesia


untuk info lebih lanjut silakan klik judul posting ini atau bisa menghubungi kami via twitter @hmjmfeunj