Minggu, 24 Juli 2011

Celotehku menjadi saksi kecelakaan..

Pagi itu menjadi pagi yang sangat bersejarah bagi aku dan seorang temanku.
Harusnya kami menaiki bus TransJakarta tepat 5 menit sebelum jam 7, sehingga kedatangan kami di Shelter Matraman bisa pukul 07.00 . Namun Tuhan berkata lain. Aku diharuskan berdebat cukup alot dengan orang tuaku guna meminta izin pergi ke Training SuksesMulia Bapak Jamil Azzani yang dipersembahkan oleh Yatim Mandiri. Perdebatan itu justru saat ini menjadi sangat berarti bagiku.

Riuh Kecelakaan Beruntun di Matraman, Salah Siapa?
Oleh : Bahjatul Fitriyah

Waktu menunjukkan pukul 07.30 saat kami menyebrangi jembatan untuk transit di Matraman, dan Braaaakkkk , Braaaakkkk .. Dua bunyi tabrakan susul-susulan itu terdengar begitu ngilu, seluruh mata tertuju tepat di depan Lampu Merah Matraman, di bawah Fly Over.

Coba tebak tabrakan yang terjadi antara apa dan apa?
Yap tepat!
 
TransJakarta dari Rawamangun menuju Dukuh Atas yang saat itu membawa muatan penuh menabrak sebuah motor mio berwarna biru yang dikendarai oleh seorang bapak berusia 40-an.

Apakah anda berfikir tabrakan hanya terjadi satu kali?
Kali ini anda salah!
Ada dua tabrakan dalam rentan waktu 5 detik itu.
1. motor mio berwarna biru dengan bus TransJakarta (Rute arah ke Dukuh Atas)
2. bus TransJakarta dengan bus TransJakarta lainnya (dengan rute sama)



Tidak ada korban jiwa pada kejadian kali ini. Pengendara motor dengan sigap loncat dari motor dan segera lari ke arah Shelter TJ Matraman (di depan Seven Eleven) nyaris 1detik sebelum ditabrak. ini diperkuat dengan tubuh pengendara yang tanpa lecet namun body motor sebelah kirinya hancur (motor itu juga muncul dari arah balik dari Manggarai (serong dari TJ).

Kecelakaan menyita perhatian seluruh pengguna jalan Matraman pagi itu.
Matraman menjadi begitu semrawut seketika. Terlebih ketika salah seorang dari dua polisi yang bertugas di tempat memaki Supir Bus TJ dari luar. Sebagian orang hanya menjadi saksi bisu dari kejadian ini. Polisi tersebut alih-alih bertanya dan meminta saksi, ia malah memilih sibuk menyalahkan Supir bus TJ yang menurut matanya"telah menabrak motor" hingga akhirnya pengendara mio pun hilang entah kemana tanpa disadari oleh siapapun. Yap. dia kabur!

Aku dan temanku berada tepat di atas bus TJ kedua, yang menabrak bus TJ di depannya, ya. Kami masih Stuck di jembatan penyebrangan. Salah seorang pria di sampingku berujar, "wong jelas-jelas yang salah si pengendara kok. ya pantas dia kabur."

Lagipula, siapa yang tidak tau lampu merah Matraman? Yang terkenal dengan kurang lebih 150 detiknya lampu merah dan 70 detik untuk lampu hijau. Bus TransJakarta mulai bergerak sejak lampu lalu lintas berwarna hijau, menurutku kedua supir bus itu tidak salah sendirian karena mereka mematuhi lalu lintas dan memang ingin mengejar lampu hijau yang tidak setimpal dengan lampu merah di daerah tersebut. Justru harusnya proses hukum jatuh pada Pengendara Motor Mio biru yang dalam sekejap kabur setelah diselamatkan oleh pengguna jalan lain..

Akhirnya segera setelah tragedi menyita perhatian itu diselesaikan, armada lain bus TransJakarta yang akan aku tumpangi datang, bernomor seri PP027 dengan supir yang cukup cekatan menurutku, ia (segera setelah diberi tau ada kecelakaan) langsung menghubungi pusat TJ melalui Radio komunikasi dan handphone miliknya.

Di jalan, tidak jauh dari lokasi kecelakaan tadi, kami melihat dua armada bus TJ yang melakukan pengoperan penumpang demi keselamatan. 
Kenapa saya katakan Demi keselamatan?
Ya karena memang kaca depan bus yang menabrak bus TJ di depannya retak dan rusak total meski belum pecah seluruhnya. Langkah yang bagus mengoper penumpang, namun tidak di pinggir jalan dan bukan di koridor seperti itu.. (Tidak ada tanda bukti/foto pada kejadian kali ini karena saat kejadian bus TJ saya juga penuh sehingga tidak memungkinkan untuk memoto)

Siapa sebenarnya yang patut disalahkan atas kecelakaan beruntun hari ini?
Sepertinya jika semua mulut sudah tak berani lagi untuk kritis berkata jujur dan seluruh mata seakan menolak melihat kebenaran , maka ketepatan hukum yang kita inginkan hanya tinggal harapan..


Hari, Tanggal  Kejadian : Minggu, 24 Juli 2011
Tempat Kejadian Perkara :  Lampu Merah Matraman
Pukul : 07.30 - 07.50 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar