Minggu, 15 Mei 2011

Bulan dan Kesendirian

Aku titip bulan pada bulan.
Meminta ia menjaganya.
meski ku tau ia takkan mampu melakukannya..

ku minta bulan tetap disamping bulan.
agar ia bisa mengawasi dan menemani selamanya.
meski aku tau tanpa disuruhpun ia akan melakukannya..

aku berikan bulan untuk bulan.
sebagai sahabat.
meski aku tau kadang ia takkan bisa mengenali dirinya..

dan bulan.
tetap bersama bulan.
seperti itu selamanya.
hingga ujung waktu tak tentu..

Ah! Harus bagaimana menyatakannya,
harus bagaimana menunjukkan inginku,
Aku ingin memeluk bulan.
Sekalipun aku tau kami berbeda ruang dan waktu..

Aku ingin memilikinya.
Walaupun aku paham betul bahwa ia tak seindah yang terlihat..
Aku ingin menjadi sepertinya.
meski sering kali ia melanggar batasan alam..

Aku ingin meniru caranya beredar dilintasannya.
yang kadang tampak dan kadang menghilang..
Muncul dengan sinar kuning bahagia.
lalu lenyap tanpa kata dikala lelah bersinar..

Meski pada kenyataannya aku sendiri, sunyi sepi..
meski pada kenyataannya aku tak setegar bulan..
Aku ingin pergi.
Sekalipun aku tau aku masih tertahan disini.

Aku ingin terbang tinggi.
Meninggalkan segala penat.
walau nyatanya tak ada satu sayap pun yg tertempel di tubuhku.

Aku ingin membunuh.
Membunuh kamu yg tak kunjung lenyap dari pikiranku.
Meski aku mungkin lebih merelakan menusuk pisau ke jantungku dibanding jantungmu..

Ingin aku selesaikan urusanku secepat mungkin.
Agar aku bisa pergi, terbang bebas tanpa beban,
dengan atau tanpa mu, Bulan..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar